enggangnews.com - Pemerintah Kabupaten Barito Utara mengadakan pertemuan penting mengenai diseminasi kasus stunting, yang menjadi prioritas pembangunan nasional. Acara ini berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024, di ruang rapat C Setda Muara Teweh, dipimpin oleh Asisten III, Yasser Arafat. Pertemuan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk narasumber ahli dari RSUD Muara Teweh, camat, lurah, dan kepala puskesmas se-Kabupaten Barito Utara.(12/12/2024)
Dalam sambutan Pj. Bupati yang dibacakan Asisten III, Yasser Arafat, ditegaskan bahwa stunting adalah isu serius yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 26,9%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (21,6%) dan melebihi ambang batas WHO (20%). Meski begitu, Kabupaten Barito Utara berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 28,3% menjadi 19,6% pada tahun 2023.
"Target kita di tahun 2024 adalah menurunkan angka stunting di Barito Utara hingga di bawah 15%. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting," ujar Yasser Arafat.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah kecamatan, tokoh masyarakat, dan organisasi perangkat daerah, untuk berkontribusi dalam memperbaiki ketahanan pangan, gizi, ketersediaan air bersih, dan sanitasi.
Kepala Dinas Dalduk KB PPPA, Silas Patiung, menjelaskan bahwa kegiatan diseminasi ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Pemerintah Kabupaten Barito Utara akan memfokuskan upaya pada empat langkah strategis, yaitu:
1. Pendampingan calon pengantin.
2. Pendampingan ibu hamil.
3. Pendampingan ibu pasca persalinan.
4. Pendampingan anak usia 0-59 bulan.
"Percepatan penurunan stunting memerlukan sinergi lintas sektor. Kolaborasi yang konvergen antara berbagai pihak sangat penting untuk memastikan program berjalan efektif," kata Silas Patiung.
Silas juga memberikan apresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Barito Utara atas kerja keras dan dedikasi mereka. Ia optimis, dengan komitmen bersama, target penurunan prevalensi stunting dapat tercapai, mendukung visi Indonesia Emas 2045. (Red)
Komentar0